The Bridge of Spies (2015)

ALF KSMPMI
4 min readSep 21, 2021

Make Two Friends With One Gift

Cold War atau yang dikenal dengan Perang Dingin merupakan periode dimana terjadi ketegangan politik, konflik, dan kompetisi antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Di periode ini informasi menjadi aset yang vital dalam menyaingi pihak yang dilawan. Salah satu taktik yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data tentang pihak lawan adalah espionase. Espionage terjadi ketika suatu negara mengirimkan agen khusus yang menyamar sebagai warga di negara tujuan dan secara rahasia mengirimkan informasi serta data yang dimiliki oleh negara tujuan. Salah satu kejadian historis di Era Perang Dingin ini adalah U-2 Incident dimana terjadinya negosiasi untuk menukar tahanan perang Amerika Serikat Francis Gary Powers dan Rudolf Abel dari Uni Soviet. Karena AS tidak mau rahasianya jatuh ke tangan Soviet, maka mereka mengutus seorang pengacara dari brooklyn yang bernama James B. Donovan sebagai negosiator dalam proses pertukaran tahanan tersebut.

Mengambil latar tahun 1950 hingga 1960-an, film ini menceritakan hubungan AS dan Uni Soviet yang dengan gencarnya mengirimkan mata-mata sebagai warga negara di wilayah lawan. Salah satu orang yang dicurigai sebagai mata-mata Soviet adalah pelukis Rudolf Abel yang akhirnya berhasil ditangkap di tempat tinggalnya. Setelah menjalani proses menggunakan prosedur hukum AS, terbukti bahwa Abel merupakan mata-mata Soviet. Namun, karena dia tidak memiliki pengacara maka pengadilan tinggi AS mengutus seorang pengacara bernama James B. Donovan yang biasa dipanggil Jim sebagai pembela Abel dalam sidangnya. Mayoritas masyarakat AS menunjukan kebencian terhadap Abel karena terbukti sebagai mata-mata Soviet dan mereka pun ingin dia dihukum mati secepat mungkin. Jim sendiri memiliki memiliki pandangan yang berbeda, dia melihat bahwa Abel aset yang berharga bagi national interest AS dan bisa digunakan sebagai ace up one’s sleeve dalam sebuah negosiasi bila terjadi situasi genting. Dia juga menjelaskan alasan ini kepada Hakim Byers agar mempertimbangkan lagi keputusannya. Jim juga sempat meramalkan bahwa dalam beberapa waktu yang akan datang akan ada seorang agen AS yang tertangkap oleh Soviet, Hal ini terbukti ketika Pesawat mata-mata U-2 milik AS yang dipiloti oleh Francis Gary Powers ditembak jatuh dan menjadikannya sebagai tahanan perang oleh Uni Soviet. Belum lagi tertangkapnya seorang mahasiswa AS yang bernama Frederic Pryor di perbatasan Jerman Timur, disinilah proses yang negosiasi yang sebenarnya dimulai.

Negosiasi sendiri bisa diartikan sebagai metode yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak yang terkait dengan tujuan untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh banyak pihak. Dengan tertangkapnya dua warga AS di wilayah musuh membuat keadaan semakin memanas, dominannya pemahaman realisme di periode ini membuat negosiasi sebagai hal yang dikesampingkan dan dianggap kurang memuaskan hasilnya. Meskipun begitu negosiasi sendiri tetap digunakan dalam berbagai kepentingan, ini ditunjukan di dua scene saat Jim berbicara dengan sekretaris Soviet Ivan Schischkin dan pengacara Jerman Timur Wolfgang Vogel untuk mengatur tempat, situasi dan kondisi pertukaran Powers, Pryor dan Abel. Selama negosiasi berlangsung banyak sekali rintangan yang harus dilalui oleh Jim, salah satu kendala yang paling terlihat adalah Prisoner’s Dilemma.

Prisoner’s Dilemma dapat diartikan sebagai situasi dimana pilihan antara dua pihak atau lebih dapat menimbulkan hasil yang berbeda. Adanya Prisoner’s Dilemma ditunjukan pada beberapa scene film ini, pertama saat Jim bertemu dengan Vogel untuk kedua kalinya, dia merasa tidak puas setelah mengetahui Jim bermain dua kaki dengan menawarkan Abel untuk ditukar dengan Abel, dan dia yakin bahwa transaksi ini tidak akan membawa keuntungan banyak bagi Jerman Timur. Lalu di scene kedua saat Jim bertemu kembali dengan Schischkin dan Jaksa Agung Jerman Timur Harald Ott mereka yakin bahwa para mata mata yang diyakini telah di interogasi dan membocorkan segala rahasia yang mereka miliki, sehingga mereka ragu akan kredibilitas dari transaksi ini. Dibalik keraguan tersebut Jim berhasil meyakinkan pihak Soviet dan Jerman timur bahwa transaksi pertukaran tahanan ini adalah win win solution, dia juga menegaskan bahwa Jerman Timur akan mendapatkan bantuan dari Soviet serta mendapatkan pengakuan sebagai negara yang berdaulat. Lalu untuk pihak Soviet mereka puas dengan hasilnya, karena Abel tidak membocorkan satu pun rahasia mereka. Pada Akhirnya semua pihak yang terlibat dalam transaksi ini mendapatkan kepentingan mereka masing masing, serta Jim sendiri mendapatkan penghargaan dan dipercayai untuk menjadi negosiator bagi tawanan perang AS yang ditahan di Kuba setelah gagal menginvasi Bay of Pigs.

Film yang disutradarai oleh Steven Spielberg ini mendapatkan respon yang bagus dari masyarakat. Terbukti dengan tercapainya pendapatan kotor sekitar 165 Juta Dollar AS dari penjualan tiket di seluruh dunia. Lalu film ini juga mendapatkan enam penghargaan dari Academy Awards mulai dari Mark Rylance yang memerankan Rudolf Abel mendapatkan piala Oscar sebagai Best Supporting Character. Kemudian film ini juga mendapatkan penghargaan seperti Naskah Asli, Tata Suara, Musik Orisinil, dan Film terbaik pada tahun 2016. Tidak heran film ini mendapatkan beberapa penghargaan karena cerita tentang kejadian yang kebanyakan orang lupa dengan cara yang elegan dan mudah dipahami.

Bagi KSMates yang tertarik dengan dinamika Hubungan Internasional, film ini merupakan salah satu film terbaik yang pernah ada. Terutama dalam proses negosiasi yang terjadi di periode yang bisa dibilang sedang bergejolak dan siap untuk perang kapan saja bila kita mengambil tindakan yang salah. Bagi kebanyakan orang yang melihat film ini pasti akan bertanya tanya dengan keputusan yang Jim buat, justru disinilah yang membuat film ini menarik sekaligus melatih critical thinking dan logika kita. Penggambaran realita yang ada dibungkus dengan rapi membuat film ini menjadi menjadi rekomendasi bagi mahasiswa dan mahasiswi jurusan Hubungan Internasional yang ingin menjadi diplomat sekaligus negosiator yang handal.

(Penulis : Vega Valiansyah)

--

--

ALF KSMPMI

Divisi Analisis Literatur dan Film dari Kelompok Studi Mahasiswa Pengkaji Masalah Internasional (KSMPMI) Universitas Katolik Parahyangan